DESIGN THINKING: PENGALAMAN MERANCANG LOGO DAN GSM UMKM SHOSHI STUDIO

Selama dua tahun menjadi mahasiswa DKV dengan tugas-tugas mendesain yang pasti muncul setiap semesternya, mungkin tugas dari mata kuliah DKV 2 adalah yang paling berkesan. Ada tugas membuat 9 variasi logotype dari nama sendiri, ada juga tugas membuat 25 logogram dari binatang khas Indonesia, lalu ada juga tugas rebranding UMKM.

Tugas rebranding UMKM mungkin adalah tugas yang paling serius karena merupakan tugas jangka panjang yang juga merupakan bagian dari UTS dan UAS. Tugas rebranding ini adalah tugas berkelompok dengan anggota perkelompoknya kurang lebih 4 orang. Pengerjaannya juga lumayan runtut dengan timeline yang sudah ditentukan. Ditambah lagi, ada bimbingan dari Bu Ariefika yang menjelaskan serta mengoreksi jika ada kesalahan di beberapa kesempatan sehingga hal-hal yang harus direvisi jadi lebih jelas.

Nah, berikut adalah pengalaman dari kelompok LOGOH-LOGOH dalam merancang logo dan juga GSM UMKM SHOSHI STUDIO untuk tugas rebranding UMKM DKV 2.

Merancang Logo Baru SHOSHI STUDIO

Tugas pertama yang diberikan adalah membuat logo baru untuk UMKM yang merupakan bagian dari UTS DKV 2. Dari tiga UMKM yang diajukan, SHOSHI STUDIO adalah UMKM yang terpilih untuk di-rebranding oleh kelompok LOGOH-LOGOH.

Sebelumnya, ada sedikit percakapan dengan owner SHOSHI STUDIO, jadi kami tahu sedikit informasi mengenai UMKM tersebut. Namun, untuk membuat creative brief yang dapat membantu kami dalam merancang logo, kelompok kami sepakat untuk mewawancarai owner SHOSHI STUDIO dengan menggunakan Google Meet.

Dari wawancara singkat tersebut, kami berusaha memahami UMKM seperti apa SHOSHI STUDIO: personality-nya, produknya, target market-nya, pesaingnya, dan masih banyak lagi. Kami juga bertanya mengenai logo originalnya yang berupa aura merah muda—yang ternyata memiliki makna yang dalam. Selain itu, kami juga mendiskusikan apa tujuan dari redesain logo serta preferensi style dan juga warna dari logo baru.  

Bisa dibilang ini adalah upaya kami dalam tahapan pertama dalam design thinking, yaitu Emphatize. Kemudian, kami melakukan tahapan selanjutnya dari design thinking, yaitu Define dengan membuat creative brief yang merangkum informasi penting dari proyek redesain logo, seperti latar belakang, tujuan, tantangan, dan sebagainya.


Logo baru yang dibuat memiliki beberapa persyaratan, yaitu bergaya simple and clean agar mudah diingat, berwarna lembut, dan juga  menggambarkan identitas serta personality SHOSHI STUDIO.

Creative Brief

Dari creative brief inilah, dapat ditentukan kata-kata yang tepat untuk dikembangkan dalam mind mapping dan juga gambar-gambar referensi sebagai panduan mendesain pada moodboard. Dengan begitu, logo yang dibuat akan sesuai dengan panduan.

Mind Mapping dan Moodboard

Pembuatan logo baru UMKM ini menggunakan metode morphological matrix, yaitu dengan membuat beberapa variasi gambar dari kata-kata kunci yang diambil dari mind mapping. Ini adalah tahap pengeksplorasian dan pengembangan ide alias Ideate yang bertujuan untuk mencari solusi dari desain logo baru SHOSHI STUDIO. Selain eksplorasi ide, Ideate juga mencakup  riset untuk mendapat data yang relevan dengan proyek desain yang dikerjakan.

Morphological Matrix

        Dengan mengombinasikan beberapa visual dari kata-kata kunci pilihan pada matriks, dibuatlah desain logo baru UMKM SHOSHI STUDIO. Karena pembuatan logo dibuat secara pribadi, terdapat empat logo final yang diwujudkan oleh kelompok LOGOH-LOGOH. Empat logo tersebut adalah hasil tahapan Prototype yang kemudian akan masuk ke tahapan selanjutnya, yaitu Test.

Logo Final

    Karena ini merupakan bagian dari tugas, pengetesnya adalah Bu Ariefika yang memberikan umpan balik pada karya logo dari tiap kelompok. Dari empat logo kelompok LOGOH-LOGOH, hanya logo milik Juwita yang diterima. Kami masih harus membuat minimal empat logo lagi untuk diajukan kembali pada tanggal yang ditetapkan. Itu artinya kami harus mengulang kembali beberapa tahapan design thinking sehingga akhirnya dengan beberapa revisi, terciptalah logo baru UMKM SHOSHI STUDIO yang sesuai dengan creative brief.

Logo Baru SHOSHI STUDIO

Merancang GSM SHOSHI STUDIO

    GSM (Graphic Standard Manual) sebagai panduan untuk desainer dalam penggunaan logo serta elemen lain yang terkait dengan brand. Perancangan GSM dimulai dari pasca-UTS sampai UAS dengan bertahap. Tahap pertama adalah pembuatan: filosofi logo; konfigurasi komposisi logo yang diperbolehkan; konfigurasi warna khas; logo dalam warna BW, WB, serta grayscale; Clear space area; logo dalam grid; dan juga ukuran minimal dari logo.

    Tentu saja pembuatan GSM ini kembali mengikuti tahapan design thinking. Pada pemberian umpan balik di kelas, ada banyak sekali informasi penting yang terlewat ketika kami mendesain GSM tersebut. Baik umpan balik yang ditujukan untuk kelompok sendiri maupun kelompok lain sangat bermanfaat dalam perbaikan desain GSM yang sudah ada. 

    Misalnya saja, bila tak ada warna Pantone yang sesuai dan ingin menambah warna Pantone pada konfigurasi warna logo, warna logo bisa diganti dengan warna Pantone terdekat. Warna latar atau elemen visual pada GSM juga ternyata harus sesuai dengan GSM yang sudah didesain karena GSM merupakan bagian dari branding. Ada banyak juga saran yang diberikan oleh Bu Ariefika untuk membuat GSM yang lebih baik.

    Setelah desain GSM tahap pertama, dilanjut dengan GSM tahap kedua, yaitu: pembuatan logo reverse; huruf khas; grafis khas; layout khas; Do and don't dengan penjelasannya; serta pengaplikasian logo (minimal 5 stationery, 5 media promosi dan 5 merchandise). Dan akhirnya, dengan proses desain yang cukup panjang, GSM yang sudah disempurnakan dikumpulkan untuk UAS DKV 2 untuk tahap Test terakhir. 

Contoh Beberapa Halaman GSM SHOSHI STUDIO

Walaupun sempat ada kendala saat pengumpulan, Alhamdulillah hasil akhirnya memuaskan :)

    


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS BAHASA VISUAL PADA INSTALASI SOFT SCULPTURE ‘HI! BIRD’ KARYA SHAFA INAYAH